Ketika
mengetik kata move on, gilaak, tiba-tiba hawa jadi nggak enak, badan keringat
dingin, bulu kuduk merinding, dan terdengar suara tangisan menyeramkan. Kampret
ternyata suara tangisan hati gue yang tiba-tiba menangis menderai-beraikan air
mata ketika mendengan kata move on (hiperbola) wkwkwk.
Hati
gue peka banget dah kalo masalah yang beginian. Ketika mendengarkan kata move
on, ibarat mendengar ledakan bom Hiroshima dan Nagasaki dari jarak 2m, ibarat
mendengar dering chat bbm tapi ketika dibuka isinya cuman broadcast nggak
jelas, ibarat mendengar suara kentut teman sebangku di kelas, kecil sih tapi
menyakitkan dan kadang-kadang membunuh.
Gue
sampai bingung lebih menyakitkan mendengar kata move on atau mendengar suara
kentut teman sebangku. Tapi gue rasa lebih menyakitkan mendengar kata move on.
Why ? gue masih akan tetap bertahan dan terus maju jika mendapat musibah sesaat
seperti serangan kentut dari teman sebangku walau harus menderita beberapa
menit memaksakan hidung untuk berpuasa sementara dalam bernafas, dari pada gue harus mendapatkan musibah sesaat seperti kata putus
dari pacar dan menahan rasa sakit yang terpendam di hati selamanya. Dan karena
hati lebih menyakitkan mendengarkan kata move daripada mendengarkan suara
kentut dari teman sebangku gue, akhirnya gue jadi lebih doyan mencium kentut
teman sebangku gue daripada pacaran yang berakhir putus lalu susah move on dan
berakhir dengan senandung lagu “lumpuhkanlah ingatanku”.
Seketika
mantan bertepuk tangan sambil mengumandangkan lagu “Sheila On 7 berhenti
berharap” ketika membaca paragraph di atas.
Heh
tan (mantan, setan, orang utan) jangan songong lu, lu kira gue belum move on ?
hahahahaha, lu tunjukin foto lu bareng pacar baru lu ke gue sini. lu kira gue
bakalan sedih ketika melihat foto lu sama pacar baru lu? enggak, enggak akan
gue sedih, yang ada nangis guee. “kalimat barusan kebohongan besar”.
Kenapa
gue bilang kebohongan besar? Ya jadi gue punya cerita tentang hal seperti ini.
Jadi kejadiannya itu beberapa hari yang lalu di kelas. Jadi kaya ajang uji
nyali gitu. Ceritanya gini gue iseng-iseng minjem laptop temen gue buat online
fb sambil mengisi waktu kosong ketika nggak ada guru di jam pelajaran waktu
itu. Trus ketika gue udah online cek sana cek sini. eh tiba-tiba ada temen gue
datang namanya Angga, dia juga merupakan salah satu temen gue yang belum bisa
move on dengan mantan pacarnya. Itu menurut analisa gue. Jadi bocah yang belum
bisa move ini nyamperin gue trus tiba-tiba bilang “coba lu buka fb nya ……”
(titik-titik nama salah satu mantan gue). Widih seketika gue jadi kaget
mendengar ucapan dia. Kaya’ mendengar suara kumandang azan magrib jam 4 sore.
Namun sebagai “laki-laki sejati, yang sudah sering patah hati, dan pernah
ditusuk dari belakang oleh kenangan dengan pisau belati, namun jomblo tegar ini
tak akan pernah mati” widih serem. Iyak, jadi gue sebagai laki-laki sejati
bikin gue jadi tertantang ketika mendengar ucapan si Angga temen gue.
Akhirnya
tangan gue pun mulai mengarahkan mouse ke sisi pencarian, butuh perjuangan
besar untuk mencapai sisi tersebut, lalu mulai mengetik nama mantan gue, butuh
tenaga besar untuk mengetik 1 huruf saja, ketika sudah mencapai 5 huruf , ingin
hati ini menyerah, namun setelah berfikir panjang, akhirnya gue lanjutin,
akhirnya gue bisa menyelesaikan mengetik nama mantan gue di bagian pencarian
hanya dalam waktu 2 jam. Biasanya 2 hari.
So
setelah gue bisa mengetik nama mantan gue, dan menekan enter. Disitulah uji
nyali gue dimulai. Sebelum menjalankan tugas yang berat ini. Adakalanya berdoa
dulu, akhirnya gue berdoa, semoga gue bisa menyelesaikan tantangan yang berat
ini, semoga gue bisa melewati bagian-bagian dari tantangan yang berakibat gagal
move on jika gue gagal, amin.
Setelah
gue berdoa seketika badan keringat dingin, hawa jadi nggak enak,bulu kuduk gue
merinding, lutut gue lemah, terasa mual-mual, perut seperti ada yang
nendang-nendang, kampret. Gue telat 3 bulan. Woy mana bapaknya ni ? bapak mana
bapak mana bapak manaaaa ? dimanaaaa ? dimanaaa ? di , lu bilang jonggol gue
bacok lu. Gue cuman becanda ah. Gue laki.
Oke
lanjut, jadi ketika tampilan layar laptop sudah berubah menjadi wall dinding
mantan gue, disitu gue udah mulai deg-deg an, secara si angga sudah mulai
cie-cie in gue supaya gagal move. Dan ditambah parahnya lagi setengah anggota
kelas gue malah pada ngumpul di meja gue buat ngeliatin. Nggak tau tujuannya
buat menyemangatin gue atau malah berharap gue gagal move on lalu diketawain.
Gilaak, serasa seperti acara di tv-tv gue kalo seperti ini.
Jadi
sekarang gue mulai scroll-scroll dinding fb nya si mantan. Dan braaaaacghttt ,
seketika suara retakan hati gue terdengar ketika mata ini melihat foto beliau
dengan pacar barunya di bagian sampul facebook. Eh bukaan-bukaan. Yang bunyi
braaaaacght barusan itu suara kentut nya temen sebangku gue -_-. gue udah hafal
suara kentut nya, kaya’ alay-alay gitu, trus kaya’ ada manis-manisnya gitu.
Beeh, kentut lu bilang manis. Hidung lu lagi ambeyen kalo bilang kentut itu
manis.
bersambung ...
bersambung ...
0 Komentar untuk "Move On "