Ada
hati yang tak terbalas
Ada
kalanya saat semua isi dari perasaan ini
ketika diungkapkan dapat terbalaskan. tinggal siapkan saja sikap seperti
apa yang harus di peragakan ketika sebuah perasaan akan dibalas. Apakah hati tulus
yang kita hantarkan akan diposisikan di tempat yang kita inginkan, atau cuma
dibalas dengan kata manis penolakan yang berujung cinta bertepuk sebelah tangan. Ada kalanya juga saat sudah sedemikian rupa
berusaha keras tuk mengungkapkannya malah tak dianggap apa-apa. Hanya dianggap
sajak lama yang sama sekali tak
berharga. Suara gaduh yang hanya di anggap gemuruh. Bisikan halus yang dianggap
tak tulus. Dan bakalan ada hati yang
kecewa di balik itu semua.
Yak,
itu semua adalah cerita hati yang gue alamin belakangan ini. lumayan mellow
tetapi gue tetap berusaha tuk jujur dari cerita kata per kata yang gue ketik.
Ketika
sudah berusaha sekeras mungkin saat menyatakan perasaan yang telah gue
ungkapkan tetapi sama sekali tak dibalas dan tak pernah di anggap apa-apa.
Hanya pernyataan iya atau tidak yang gue harapkan sama sekali tak tergerak tuk
diungkapkannya. Apalagi dengan berbagai alasan seperti kamu terlalu baik buat
aku, aku mau fokus ujian dulu, mama aku ngelarang buat pacaran sekarang, mama
aku nggak terima cowok belum mapan, mama aku nggak suka cowok kumisan, mama aku
nggak mau pernikahan dini. Preeett. Yang mau nikahin anak emak loe sekarang
juga siapa. Yang gue minta cuman jawaban lo nerima gue apa kagak. Itu.
Gilak,
sakit banget men ditolak tanpa jawaban, jadi pengen nangis, pengen teriak,
pengen lari marathon, pengen balikan dengan mantan, pengen nikahin dokter,
pengen nikahin Raisa, pengen jadi
spiderman biar bisa nikahin dokter yang mirip raisa. Aah, sebegitu jatuhnya gue
cuman gara-gara ditolak tanpa jawaban.
Tapi
nggak ada gunanya juga ketika gue terlalu berlama-lama terhadap perasaan yang
usang, atau lebih tepatnya diusangkan.
Secepat mungkin gue harus intropeksi diri, apa yang salah, gaya apa yang
salah, cara apa yang salah, dan ternyata memang takdirnya cowok selalu salah. Dan
gue benar-benar merasakan kalau gue yang udah salah.
Terlalu
egois tuk memaksakan mengungkapkan cinta. Terlalu merasa telah berusaha sekeras
mungkin tuk menyatakannya. Dan ada cara yang salah dibalik itu semua. Memang
hanya itu yang gue lakukan, mengungkapkan tanpa coba tuk membuktikan. Faktanya
hanya wanita cemen yang terima bersih
ungkapan-ungkapan lelaki tanpa mencoba tuk membaca bahasa tubuh dari
lelaki. Dan gue sadar wanita yang gue deketin bukan wanita-wanita cemen yang mudah terhanyut
rangkaian kata-kata indah. Tak semudah itu tuk mendapatkannya.
Sebegitu
mudahnya gue dalam menyatakan cinta tanpa sebuah genggaman yang kuat tuk
memastikan sang lawan akan terjatuh begitu mudahnya. Ketika gue ingat, jatuh
cinta seorang wanita juga butuh alasan. Nggak ada yang namanya cinta tanpa
alasan. Ketika wanita melihat lelaki tampan mirip lee min ho lalu jatuh cinta,
maka ketampanan itu adalah alasan wanita tuk mencinta, ketika wanita melihat
lelaki berdompet tebal dengan motor ninja di tungganginya lalu jatuh cinta,
maka sudah jelas dompet tebal dan motor ninja sebagai alasannya tuk jatuh
cinta, ketika wanita melihat lelaki gila joget-joget gangnam style di dekat tempat sampah lalu
jatuh cinta, maka sudah jelas dan benar-benar jelas kalau wanita itu juga gila.
Jadi, semua cinta tetap butuh alasan, tetapi terkadang cinta yang tulus tak
akan pernah mengungkapkan alasannya tuk
mencinta.
Jadi yang harus gue lakukan sekarang hanya
ada dua hal. Lari dari perasaan yang sudah ada dan melupakan rasa yang sudah
terangkai lalu mencari cinta yang lain. Atau
dengan membuktikan bahwa gue benar-benar cinta. Dan membantu wanita yang gue
cintai menemui alasannya tuk jatuh cinta. Kepadaku…
0 Komentar untuk "Ada Hati Yang Tak Terbalas"